Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry)

PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL BONGGOL PISANG DALAM PROSES FERMENTASI LIMBAH MAKANAN MENJADI PAKAN TERNAK Putu Primantari Vikana Suari; I Wayan Budiarsa Suyasa; Sri Wahjuni
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 7 No 2 (2019): volume 7, Nomor 2, 2019
Publisher : Magister Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.362 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mikroorganisme lokal (MOL) bonggol pisang terhadap proses dan hasil fermentasi limbah makanan menjadi pakan ternak, mengetahui dosis optimum MOL bonggol pisang dan lama waktu optimum MOL bonggol pisang pada fermentasi limbah makanan menjadi pakan ternak. Dalam penelitian ini digunakan MOL bonggol pisang sebagai starter dalam proses pengolahan limbah makanan menjadi pakan ternak. Pada tahap pertama, limbah makanan difermentasi dengan MOL pada dosis yang bervariasi, yaitu K5 (5mL), K10 (10 mL) dan K15 (15 mL). Fermentasi dilakukan selama 7 hari. Selama proses fermentasi dilakukan pengamatan pH, suhu, warna, bau dan uji proksimat. Tahap kedua dilakukan penentuan waktu optimum fermentasi dengan variasi waktu yaitu 3 hari, 7 hari, 10 hari dan 14 hari. Selanjutnya dilakukan fermentasi pada kondisi optimum yaitu dosis MOL 10 ml dan waktu fermentasi 7 hari dan hasil pengamatan diolah dengan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MOL bonggol pisang berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap proses fermentasi dan kualitas pakan yang dihasilkan. Kata kunci: Limbah makanan, Mikroorganisme lokal bonggol pisang, fermentasi, pakan ternak ABSTRACT: The aims of the research are to determine the effect of local microorganism (LMO) from banana hump on the process of fermentation of food waste to be able to use as animal food and to find out the optimum dose of banana hump LMO and the optimum time for the fermentation process. In this research, MOL of banana weevil was used as a starter in the process of processing food into feed. At the first time, food was fermented with MOL at varying doses, namely K5 (5mL), K10 (10 mL) and K15 (15 mL). Fermentation was carried out for 7 days. During the fermentation process the pH, temperature, color, odor and proximate tests were tested. The second step was determining the optimal time of fermentation with time variations of 3 days, 7 days, 10 days and 14 days. Furthermore, fermentation was carried out under optimal conditions, namely a 10 ml MOL dose and a fermentation time of 7 days and the observations were processed by ANOVA test. The results showed that the MOL of banana weevil proved significantly (P <0.05) on the fermentation process and the quality of the feed produced.
BIODEGRADASI CONGO RED MENGGUNAKAN BIOFILM YANG DITUMBUHKAN DENGAN INOKULUM SUSPENSI AKTIF PADA PERMUKAAN BATU VULKANIK I Wayan Januariawan; I Wayan Budiarsa Suyasa; I Wayan Gede Gunawan
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 7 No 1 (2019): Volume 7, Nomor 1, 2019
Publisher : Magister Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.146 KB)

Abstract

ABSTRAK: Congo red merupakan salah satu zat warna reaktif yang banyak digunakan dalam industri tekstil. Limbah zat warna tersebut dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan karena memiliki sifat toksik, karsinogen, dan mutagen. Pengolahan limbah congo red dapat dilakukan dengan penggunaan biofilm. Tujuan penelitian ini untuk menentukan pengaruh sumber tanah terhadap pertumbuhan biomassa mikroba, pengaruh komposisi media pertumbuhan terhadap pembentukan biofilm, dan tingkat efektivitas biofilm dalam menurunkan kadar congo red, COD dan BOD. Penelitian ini menggunakan biofilm yang ditumbuhkan dengan inokulum suspensi aktif pada permukaan batu vulkanik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber tanah dengan intensitas terpapar limbah pencelupan tekstil tertinggi memberikan pertumbuhan biomassa mikroba terbaik, komposisi media pertumbuhan dengan nutrien tertinggi memberikan pertumbuhan biomassa mikroba terbaik pada pembentukan biofilm, dan biofilm dapat menurunkan kadar congo red, COD dan BOD dengan efektivitas berturut-turut sebesar 92,46%; 81,28%; dan 83,33% selama 4 hari pengolahan. Dengan demikian, biofilm yang ditumbuhkan dengan inokulum suspensi aktif mampu mendegradasi zat warna congo red dan mampu menurunkan kadar COD dan BOD. ABSTRACT: Congo red is one of the reactive dyes widely used in the textile industry. The waste of the dye can be as a source of environmental pollution due to its toxicity, carcinogenic and mutagenic properties. Waste treatment of congo red can be performed using biofilm. This study was aimed to determine the effect of soil sources on the growth of microbial biomass, the effect of growth media composition on biofilm formation, and the level of effectiveness of biofilms in reducing levels of congo red, COD and BOD. This study was used biofilms grown by active suspension inoculums on the surface of volcanic rocks. The results showed that soil sources with the highest intensity of exposure to textile dyeing provided the best growth of microbial biomass, the composition of the growth medium with the highest nutrient provides the best microbial biomass growth in biofilm formation, and biofilms could reduce the levels of congo red, COD and BOD with respectively effectiveness of 92.46%; 81.28%; and 83.33% four day of treatments. Thus, biofilms grown by active suspension inoculums were able to degrade congo red dyes and could reduce the levels of COD and BOD.
PENGARUH TOLUENA DAN WAKTU INKUBASI TERHADAP AKTIVITAS SELULASE DARI TANAH HUTAN MANGROVE Ni Komang Lia Wahyuni; I Nengah Wirajana; I Wayan Budiaarsa Suyasa
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Magister Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.929 KB)

Abstract

 ABSTRAK: Tanah hutan mangrove diketahui memiliki biodiversitas yang tinggi sebagai lokasi yang berpotensi untuk eksplorasi enzim. Salah satu enzim yang dapat dieksplorasi dari tanah hutan mangrove adalah selulase yang merupakan biokatalisator yang banyak digunakan dalam bidang industri. Tidak seperti pengukuran aktivitas selulase murni atau ekstrak kasar yang berasal dari salah satu sumbernya, pengukuran aktivitas selulase secara langsung dari tanah sering mengalami kesulitan dan banyak faktor yang harus dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan toluena dan waktu inkubasi reaksi enzimatis terhadap aktivitas selulase yang terdapat pada tanah hutan mangrove pantai Suwung Bali. Pengukuran aktivitas selulase dilakukan dengan metode CMC (Carboxymethyl Cellulose Assay) pada sampel tanah (slurry, pelet, dan supernatan) dengan dan tanpa penambahan toluena dengan waktu inkubasi reaksi enzimatis 1 dan 24 jam. Glukosa yang dihasilkan dari reaksi dengan substrat CMC (Carboxymethyl Cellulose) dianalisis secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm setelah direaksikan dengan asam 3,5-dinitrosalisilat (DNS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan antiseptik toluena dan waktu inkubasi reaksi enzimatis berpengaruh terhadap aktivitas selulase tanah hutan mangrove pantai Suwung Bali. Aktivitas selulase tertinggi sebesar 249,26 U/mL diperoleh pada lumpur dengan penambahan toluena dan inkubasi reaksi enzimatis 1 jam. ABSTRACT: Mangrove soil has high biodiversity and has been well known as potential location for enzymes exploration. One of the enzymes explored from mangrove soil is cellulase which is a biocatalysator commonly used in industries. Unlike the measurement of cellulase activity of pure or crude extract obtained from one source, direct measurement of cellulase activity of the soil often counter many obstacles and many factors are involved that need to be elaborated. The aim of this study is to determine the effects of toluene addition and incubation time of enzymatic reaction on activity of cellulase existing on soil of mangrove forest of Suwung Bali coastal. The measurement of cellulase activity was conducted by the method of CMC (Carboxymethyl Cellulose Assay) on soil samples (slurry, pellet, and supernatant) with and without the addition of toluene to the enzymatic reaction incubation time 1 and 24 hours. Glucose produced from reaction with the substrate CMC (Carboxymethyl Cellulose) was analyzed by UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 540 nm (? 540 nm). The results of this study showed that the addition of toluene antiseptic and incubation time of enzymatic reaction influence the activity of cellulase existing on soil of mangrove forest of Bali Suwung coastal. The highest cellulase activity was 249.26 U/mL obtained on slurry with the addition of toluene and with 1-hour incubation of the enzymatic reaction.
Co-Authors A. A. Bawa Putra Adalgisa D.D.G. Alvares AGUS MULIADI PUTRA, AGUS MULIADI Ahmad Zakir Anak Agung Gede Agung Satrya Dwipayana Atita Arli Tiara AWANG ERRY SOFYAR IRAWAN Bejo Slamet Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati D. Rizkiyanti Desak Putu Risky Vidika Apriyanthi Dewa Nyoman Alit Ardana Dini Imanniar dody setiawan Esti Arisetya Dewi Febby Hartesa W Gede Adi Wiguna Sudiartha Hanung Adi Nugroho I .G. P. Agus Suryawan I G. A. K. S. P. Dewi I G. M. A. P. Raharja I Gede Mahardika I Gusti Ayu Kd Ravika Sugianthi I Gusti Ayu Kunti Sri Panca Dewi I Gusti Bagus Sila Dharma I Gusti Ngurah Bagus Parasara I K. G. Antara i kadek ardi putra I Kadek Sutomo Putra I Kadek Widiantara I Ketut Adi Sugita I Ketut Berata I Ketut Sundra I Komang Gde Bendesa I M. G. Sudyadnyana Sandhika I M. Siaka I Made Adhika I Made Siaka I MD KARDA I Nengah Simpen I Nengah Wirajana I Nyoman Artabudi I NYOMAN RAI I Nyoman Sudipa I Nyoman Suprapta Winaya I P Sastra Negara I Wayan Arthana I Wayan Diara I Wayan Gede Gunawan I Wayan Jana I Wayan Januariawan I Wayan Kasa I Wayan Nuarsa I Wayan Sandi Adnyana I Wayan Suarna I Wayan Sudiarta I WAYAN WINDIA I WY. G GUNAWAN I. M. S. Negara I.A.M. Trisnawulan I.G.A.M. ARYASIH Ida Ayu Alit Laksmiwati Ida Ayu Ary Pramaswari IDA AYU ASTARINI Ida Bagus Gede Darmayasa IK Sudibia IM Suyana Utama IM TAPAYASA IN SUWIRTA Iryanti Eka Suprihatin J. B. Butler James Sibarani K. Swandiyasa K. Yogi Purnamawati K.G. Darma Susila Kadek Diana Harmayani Ketut Gede Suryawan Luh Putri Kriswidatari M. FAIRUZ ABADI, M. FAIRUZ M. Sudiana Mahendra Made Arsawan Made Rahayu Kusumadewi Made Santiari N. NGR. ADISANJAYA N.K. Mardani N.L.P Mahendra Dewi Ni G. A. M. Dwi Adhi Suastuti Ni Ketut Suwiti Ni Komang Ayu Septiani Ni Komang Lia Wahyuni Ni Luh Gede Sudaryati Ni Luh Putu Mega Priantari Ni M. Indra Wahyuni Ni Made Indra Wahyuni Ni Made Setiari Ni Made Tia Juliasari Ni Putu Diantariani Ni Putu Giyan Adnya Antari Nixon Rammang NPG Suardana P. D. S. Udayani Pradnyadari, I Gusti Ayu Lia Putu Dian Paramitha Dewi Putu Primantari Vikana Suari Putu Sri Juniarta Rosalia Gosal Sang Ayu Sri Satya Laksmi Utari Shinta E. Maharani Sophia Maria Oliva Lau Sri Dian Meita Sari Sri Wahjuni Suko Ismi Supardiono Supardiono Syamsul Alam Paturusi Takahiro Osawa W. Gina Anggreni Wahyu Dwijani Wahyu Dwijani S. Wahyu Dwijani Sulihingtyas Wayan Trisna Dewi Widya Sari Y. P. Mau Yan Ramona Yenni Ciawi Yohanis Umbu Kaleka, Yohanis Umbu